Halhal yang Perlu Dilakukan Dalam Membuat Skripsi Kesehatan Lingkungan. Namakotakodejuduljudul kirim ke 081268339385 2. 44 Rekomendasi Judul Skripsi Ilmu. Kesehatan lingkungan adalah cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang mencakup semua aspek alam dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. 081268339385 SMS ONLY E-Mail.
ContohJudul Karya Ilmiah Tentang Kesehatan Hubungan Antara Lingkungan Kampus dan Kejadian Infeksi Saluran Pencernaan pada Mahasiswa Semester Akhir Universitas Maju Jaya Hubungan Antara Jenis Kelamin dan Nilai Tekanan Darah pada Lansia Di Kelurahan Maju Suka RW 40
ZakiahDradjat tentang pembinaan kesehatan mental dan relevansinya pada pendidikan islam, Jurusan Pendidikan Agama Islam, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Tahun 2010. penulis mengambil judul tentang pembentukan akhlak anak melalui kesehatan mental keluarga perspektif Al-Qurán dengan
melimpahkanRahmat-Nya berupa kesehatan jasmani dan rohani serta akal pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: "Pengaruh Penyuluhan Kesehatan tentang SADARI (P emeriksaan Payudara sendiri) terhadap Pengetahuan Mahasiswi Keperawatan UIN Alauddin Makassar",
JudulJudul Skripsi Tentang Kemiskinan. Skripsi merupakan syarat wajib ditempuh oleh mahasiswa semester guna mendapatkan gelar kesarjanaan. Cover proposal skripsi biasanya berisi judul skripsi, logo universitas, nama penyusun, nomor induk Kata pengantar berisi sebuah pernyataan pengantar dari penulis yang menjelaskan tentang maksud dan
kaNHfb. BAB 1A Latar BelakangKesehatan mental adalah suatu kesehatan yang berkaitan dengan aspek mental danemosional seorang individu. The World Federation For Mental Health 1948 menjelaskan bahwakesehatan mental sebagai satu keadaan yang mengedepankan nilai dan tujuan perkembanganindividu terutama dalam hal emosi, fisik atau intelektual dan tidak berbanding terbalik dalamartian tidak menyeleweng dan tidak mengganggu lingkungan. Artinya ia merupakan kondisi yangmemungkinkan perkembangan optimal yang dialami oleh individu secara mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang, dengan mental yangsehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai mahluk hidup. Kondisi mental yangsehat akan membantu perkembangan seseorang kearah yang lebih baik dimasa masalah kesehatan mental diartikan sebagai ketidakmampuan seseorangmenyesuaikan diri terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang mengakibatkanketidakmampuan merupakan suatu sistem sosial untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan paraanggotanya. Sebagai suatu sistem sosial, kelompok-kelompok keluarga memenuhi kebutuhanpara anggotanya dengan memberikan kenyamanan, keselamatan, kesejahteraan ekonomi,material, kesejahteraan psikologis, fisik, emosional, dan kebutuhan-kebutuhan menjadi tempat berlindung, memberikan rasa kenyamanan dan memberikankasih sayang. Apabila fungsi keluarga diatas tidak berjalan maka timbulnya berbagaipermasalahan kesehatan mental yang dialami oleh seluruh anggota keluarga di dalam rumahtersebut baik itu, anak-anak dan kedua juga memegang peranan penting bagi perkembangan mental dan emosional bagisiswa-siswinya. Penanaman karakter terhadap anak usia dini dilingkungan sekolah sangatdiperlukan dalam perkembangan individu. Seorang anak setelah di lingkungan keluarga, sekolahjuga memiliki peran yang besar untuk memberikan dorongan terhadap individu seorang anakagar dapat berkembang secara baik sesuai porsi setiap umur dan uraian tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sekolah dan lingkungankeluarga mempengaruhi kesehatan mental remaja, namun masih sedikit yang melakukanpenelitian yang berkaitan dengan bagaimana peran lingkungan keluarga dan sekolah untukmenjaga dan merawat kesehatan mental remaja. Berdasarkan uraian fenomena dan latar belakangmasalah yang dikemukakan di atas, peneliti mengajukan rumusan masalah “Bagaimana peranlingkungan keluarga serta sekolah untuk mengatasi masalah kesehatan mental remaja”.
50 Contoh Judul Skripsi Rekam Medis Dilengkapi Proposal Pdf 2022 - Hallo sahabat semua kembali lagi dengan admin yang akan membagikan kepada kalian semua tentang sebuah judul skripsi kesehatan atau rekam medis yang mudah-mudahan bisa bermanfaat untu kalian semua dan bisa dijadikan sebagai bahan referensi dalam memilih sebuah judul, insyaallah judul ini sangat mudah untuk Rekam MedisRekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik , laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat Judul Skripsi Rekam Medis Dilengkapi Proposal PdfTinjauan Faktor-Faktor Penyebab Belum Terlaksananya Nilai Guna di RSJD DR. Amino Gondohutomo SemarangTingkat Akurasi Kode Diagnosis Utama Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Di Puskesmas Mijen Periode Bulan Januari-maret Tahun 2011Analisis Kelengkapan Isi Dokumen Rekam Medis Unit Rawat Inap Kasus Amputasi Akibat Kecelakaan Lalu-lintas Di Rsud Dr. H. Soewondo Kendal Periode Triwulan Iv Tahun 2011Analisa Desain Formulir Resume Asuhan Keperawatan Rsjd Dr. Amino Gondohutomo SemarangAnalisis Desain Formulir Laporan Operasi Di Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang Tahun 2012Analisis Ketidaklengkapan DRM Rawat Inap di Ruang Bedah RS Panti Wilasa dr Cipto Semarang periode IV tahun 2011Analisa Kuantitatif Dokumrn Rekam Medis Rawat Inap pada periode triwulan ke IV Rumah Sakit Islam Kendal tahun 2011Tinjauan Sistem Penyimpanan Drm Aktif Di Bagian Filing Rumah Sakit Banyumanik Semarang Periode Triwulan 2011Rancangan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Di Rumah Sakit Banyumanik SemarangTinjauan Fungsi Manajemen Di Bagian Filing Rs. Bhakti Wira Tamtama Semarang 2011Analisa Kepuasan Pasien Ditinjau Dari Aspek Mutu Pelayanan Dibagian Tpprj Rumah Sakit Banyumanik Semarang Tahun 2011Analisis Desain Formulir Lembar Masuk Dan Keluar Rm 1 Di Rs Mardi Rahayu Kudus Periode 2012 Tinjauan Aspek Keamanan Di Ruang Filing Puskesmas Lebdosari Semarang Periode 2011 – Faktor-faktor Belum Terlaksananya Pemusnahan Dokumen Rekam Medis Inaktif Yang Telah Dinilai Guna Di Bagian Filing Di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Tahun 2012. Pemetaan 10 Besar Penyakit Berdasarkan Sarana Dan Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Kagok Semarang Bulan Oktober S/d Desember 2011Analisis Deskriptif Terhadap Kasus Data Persalinan Di Bangsal Obsgin Pada Triwulan Iv Rumah Sakit Panti Wilasa Semarang Periode 2011Pemetaan Status Gizi Balita Di Puskesmas Poncol Semarang Tahun 2011Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Di Bagian Filling Rsud BanjarnegaraAnalisa Desain Formulir Ringkasan Masuk Dan Keluar rm 1 Rumah Sakit Islam KendalTahun 2012Faktor Keterlambatan Proses Pelayanan Klaim Askes Khususnya Pasien Askes Bagian Rawat Jalan Di Rumah Sakit Banyumanik Semarang Tahun 2011Tinjauan Kode Warna Untuk Kemudahan Penjajaran Dan Pencegahan Missfile Di Filling Rumah Sakit Banyumanik Semarang Tahun 2012Tinjauan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketidakakuratan Kode Diagnosa Utama Menurut Icd-10 Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah GubugAnalisa Penyebab Kejadian Missfile Pada Bagian Filling Di Rsud UngaranTinjauan Lama Perawatan Kasus Kuretase Menurut Kejaidan Komplikasi Pada Pasien Jamkesmas Di Rsud Ungaran Tahun 2010-2011Tinjauan Pelaksanaan Retensi Dokumen Rekam Medis Aktif Pada Tahun 2012 Di Rsud Kota SemarangPemetaan Sepuluh Besar Kasus Penyakit Di Puskesmas Wanasari Brebes Januari dan Februari 2012Hubungan Antara Spesifisitas Penulisan Diagnosis Utama Terhadap Akurasi Kode Diagnosis Utama Pada Lembar Rm 1 Dokumen Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Periode 2011Analisis Kesesuaian Dan Kemudahan Wayfinding Pada Pasien Rawat Jalan Rsud Ungaran Tahun 2012Analisa Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Diare Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Pada Tri Wulan III Tahun 2011Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Dibagian Filing Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2012 – 2016Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Pada Bagian Assembling Rs Panti Wilasa `dr Cipto` SemarangFaktor-faktor Penyebab Kerusakan Fisik Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di RS Pku Muhammadiyah Gombong Tahun 2012Tinjauan Lama Dirawat Pasien RI Jamkesmas Dengan Kasus BPH Berdasarkan Sistem INA-DRG Di Bangsal Bedah A3 RSUP Semarang Tahun 2011Analisa Variasi Nilai Lama Dirawat Menurut Jenis Kasus Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino Gondohutomo Semarang Tahun 2011Analisis Desain Formulir Lembar Masuk Dan Keluar Rm 1 Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Tahun 2012Analisis Desain Formulir Lembar Masuk Dan Keluar RM 1 Di RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang Kalimantan Barat Tahun 2012Analisa Desain Formulir Resume Keperawatan Pasien Pulang / Meninggal Di Rs Bhayangkara Semarang Tahun 2012Tinjauan Ketidakakuratan Kode Diagnosis Utama Pada Lembar Rm 1 Periode Triwulan Iii Di Rsu Pku Muhammadiyah Gubug TahunAnalisa Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Pada Bagian Assembling Rsud Banjarnegara Tahun 2012Analisis Lama Perawatan Pada Partus Seksio Caesarea Pasien Rawat Inap Jamkesmas Berdasarkan Lama Perawatan Jamkesmas Ina – Cbg`s Pada Tahun 2010 Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung SemarangAnalisis Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Duplikasi Nomor Rekam Medis Di Bagian Pendaftaran Rawat Jalan Rs Telogorejo Periode Tahun 2010Sistem Informasi Pendaftaran Pasien TB Rawat Jalan Berbasis OpenMRS Di Puskesmas Karangdoro Semarang Tahun 2012Analisa Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Pada Penyakit Hypertensi Di Rumah Sakit Tugurejo Semarang Pada Tri Wulan Iii Tahun 2011Perbedaan Mutu Pelayanan Pasien Jamkesmas Dan Pasien Umum Di Bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap Kendal Tahun 2012Analisa Wayfinding Berdasarkan Aspek Ergonomi Di Rsjd Amino Gondohutomo Semarang Tahun 2012Tinjauan Aspek Work Flow Dan Work Space Di Urm Rsjd Dr. Amino Gondohutomo SemarangAnalisa Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Ruang Ar Rohman Periode Triwulan IV Di RSU PKU Muhammadiyah Gubug Tahun 2011Tinjauan akurasi kode diagnosis utama pada kasus rawat inap pasien jamkesmas triwulan iv di rsup dr. kariadi semarang periode 2011. Analisis Deskriptife Lama Dirawat los Dan Diagnosis Komplikasi Dan Penyerta Pada Kasus Hipertensi Pada Pasien Jamkesmas Yang Dirawat Dibangsal Penyakit Dalam Tahun 2010 Desain Formulir Lembar Masuk Dan Keluar rm Hermina Pandanaran Semarang Tahun 2012 Analisis Sistem Antrian Di TPPRJ RS. Panti Wilasa Citarum Semarang Tahun 2012Tinjauan Pelaksanaan Pemberian Isi Rekam Medis kepada Pihak Pasien, Asuransi, Pembiayaan, dan Kepolisian di Unit Rekam Medis RS Panti Wilasa Citarum Semarang Triwulan I Tahun 2012Semoga bermanfaat untuk kalian semua, silahkan tinggalkan komentar dibawah ya guys.
Download Free DOCXDownload Free PDFproposal penelitian kesehatanproposal penelitian kesehatanproposal penelitian kesehatanproposal penelitian kesehatanDylan Jasdar
Download 5+ Contoh Proposal Penelitian Kesehatan Lingkungan, Gizi, dan Anak Dalam PDF Apakah Proposal Itu?Mulai Kerjakan SkripsimuSalah satu tugas yang menjadi momok bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu menyelesaikan tugaas akhir berupa penelitian. Proses penelitian dapat dikatakan tidaklah mudah, anda dituntut untuk terlebih dahulu mencari masalah apayang hendak kalian pecahkan. masalah tersebut selanjutnya dicarikan solusi dengan berbagai dasar dan data-data yang dan sulusi yang ingin diberikan tadi selanjutnya di susun dalam bentuk proposal Pengertianparaahli Proposal Penelitian adalah suatu bentuk pedoman rencana kerja yang terdiri atas semua unsur-unsur pokok dalam proses penelitian. Proposal penelitian juga harus berisikan informasi yang cukup bagi si pembaca untuk mengevaluasi penelitian yang diajukan. Berdasar pendapat tersebut maka kita sama-sama tau bahwa proposal adalah rencana, yang berisikan langkah-langkah dlaam melaksanakan penelitian atau proses menemukan kebenaran. Apa yang harus diperhatikan dalam membuat propoal?Dalam membuat proposal hal pertama yang harus kamu cari adalah pedoman pembuatan proposal. Yup kamu harus tau terlebih dahulu bagaimana pedoman pembuatan proposal itu. Kamu pelajari dan ikuti apa yang ada dalam pedoman. Selanjutnya temukan masalah yang ingin anda carikan dari penelitian yaitu menyelesaikan masalah, selain itu ada juga keinginan utnuk menemukan hal baru, membuktikan atau hal lainnya. Namun yang paling utama dalam penelitian yaitu menemukan dan menyelesaikan masalah itu sendiri. Anggap saja kamu telah menemukan masalah, maka hal selanjutnya yang harus kamu buat yaitu menentukan solusi yang didasari oleh dasar-dasar emiris , teoritis, dan yuridis. Untuk mempermudah, langkah selanjutnya dalam membuat proposal yaitu mencontoh bagaimana proposal itu itu anda harus memiliki referensi dalam pembuatan bisa melihat beberapa contoh proposal yang ada di Internet, Perpustakaan, atau lainnya sebagainya. Berikut ini saya berikan beberapa contoh, proposal penelitian juga dapat mendownloadnya dalam bentuk pdf atau doc. Contoh Proposal PenelitianReferensi By Universitas Esa UnggulDitulis Oleh Faiq MaulanaJudul Hubungan Pengetahuan Tetang Nilai Guna Rekam Medis Dengan Perilaku Petugas Dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit MedikaBAB I. PENDAHULUANA. Latar BelakangKelengkapan dokumen rekam medis tersebut menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 pasal 1 terdiri dari identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam pengisian dokumen rekam medis tersebut juga memerlukan autentifikasi dan pencatatan yang dilakukan pada nama, gelar, tanggal, waktu dan tanda tangan, sedangkan pencatatan yang baik harus mempunyai baris tetap dan koreksi yang benar bila ada. Pada proses autentifikasi, penulisan nama terang dokter atau Ntenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan harus disertai gelar profesionalnya yang lengkap. Waktu tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien juga harus dicatat, terutama tanggal dan jam pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan .Tanda tangan dari dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan juga harus Green Notoatmodjo, 2003, salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah pengetahuan, sehingga perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis. Pengetahuan tentang nilai guna rekam medis menjadikan petugas termotivasi untuk melakukan pengisian dokumen rekam medis secara lengkap dan Russo dalam Widjaja, 2014 pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah pengetahuan tentang administrasi, legal, finansial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran. Aspek administrasi membuat rekam medis dapat berguna untuk pertanggung-jawaban tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan. Aspek legal membuat rekam medis berguna sebagai bukti kepentingan hukum. Aspek finansial membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Aspek riset membuat rekam medis berguna untuk penelitian. Aspek edukasi membuat rekam medis dapat digunakan sebagai bahan pendidikan bagi tenaga kesehatan. Aspek dokumentasi membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dokumentasi pelayanan kesehatan. Aspek kesehatan masyarakat membuat rekam medis dapat dijadikan sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Aspek perencanaan dan pemasaran membuat rekam medis dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis sudah cukup memadai karena sebagian besar petugas adalah lulusan pendidikan kesehatan yang telah mempelajari rekam medis. Secara periodik, di Rumah Sakit Medika juga memberikan informasi kepada para petugas, terutama informasi yang diberikan oleh pimpinan Unit Rekam Medis, diantaranya informasi tentang nilai guna rekam tentang rekam medis yang memadai seharusnya diikuti dengan perilaku yang sesuai dalam bekerja, terutama dalam pengisian dokumen rekam medis yang pada umumnya dibuat oleh para tenaga medis dan para medis. Namun kenyataannya, kualitas pengisian dokumen rekam medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit Medika belum seperti yang diharapkan. Pada observasi pendahuluan, banyak ditemui dokumen rekam medis yang tidak diisi lengkap terutama pada kolom gelar petugas yang memberikan pelayanan dan kolom waktu memberikan pelayanan, sehingga berkurang nilai autentifikasinya. B. Permasalahan1. Identifikasi MasalahMenurut Green Notoatmodjo, 2003, banyak faktor yang berkaitan dengan perilaku, antara lain jenis kelamin, umur, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut juga terkait dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit 2010 menyatakan bahwa seorang lelaki lebih banyak berpartisipasi dalam bidang-bidang yang bersifat eksakta, sedangkan perempuan lebih dominan pada bidang-bidang keahlian terapan. Kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis seharusnya lebih baik dibandingkan dengan kaum laki-laki, namun di Rumah Sakit Medika keduanya, baik laki-laki ataupun perempuan sama saja kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2007, pengetahuan merupakan perangsang stimulus yang menyebabkan perubahan perilaku sehingga seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik pula. Di Rumah Sakit Medika, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis relatif lebih baik karena sering diberi pengarahan-pengarahan yang bersifat teknis, namun kenyataannya kemampuan mereka dalam pengisian dokumen rekam medis masih belum seperti yang 2007 menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal baru itu. Petugas medis maupun paramedis di Rumah Sakit Medika, baik para dokter maupun perawatnya, seluruhnya berlatar belakang pendidikan kesehatan yang belajar tentang dokumen rekam medis sehingga seharusnya mempunyai kemampuan yang baik dalam pengisian dokumen rekam medis, namun banyak sekali dokumen rekam medis yang belum terisi dengan Notoatmojo 2007, semakin tua umur seseorang, maka pengalamannya akan semakin banyak karena semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya semakin membaik pula. Semakin bertambahnya umur seharusnya akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam medis, namun di Rumah Sakit Medika tidak ditemukan adanya perbedaan kemampuan petugas yang berusia muda dengan yang berusia Nursalam 2003, pengalaman dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi di masa lalu. Pengalaman bekerja di Rumah Sakit Medika seharusnya membuat kemampuan dalam pengisian dokumen rekam medis menjadi lebih baik, namun para petugas tidak mempu memecahkan masalah pengisian dokumen rekam medis meskipun pernah menghadapi masalah-masalah yang Pembatasan MasalahFaktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis sangat banyak, diantaranya jenis kelamin, umur, pengetahuan, pendidikan, pengalaman, dan lain sebagainya. Semua faktor tersebut sangat menentukan kualitas pengisian dokumen rekam medis, namun ada salah satu faktor yang sangat menonjol dan sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam dalam penelitian ini. Faktor yang dimaksud adalah faktor pengetahuan, khususnya pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis. Faktor ini menarik untuk dikaji, karena para petugas medis maupun paramedis di Rumah Sakit Medika sesungguhnya telah mempunyai pengetahuan yang memadai. Mereka bukan saja berasal dari lulusan pendidikan kesehatan, namun secara rutin juga mendapatkan pengarahan teknis tentang rekam medis, termasuk tentang nilai guna rekam medis. Kendati demikian, dokumen rekam medis yang menjadi tanggung jawab mereka tidak memiliki kualitas seperti yang diharapkan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka variabel independent yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah pengetahuan petugas tentang nilai guna rekem Perumusan masalahSecara teoritis, pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis berhubungan dengan perilaku petugas tersebut dalam pengisian dokumen rekam medis, namun hal ini seperti tidak terjadi di Rumah Sakit Medika. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan suatu penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut “Adakah hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Medika?”C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Tujuan Khususa. Mengukur pengetahuan tentang nilai guna rekam medis pada petugas medis dan paramedis di Rumah Sakit Medika .b. Mendeskripsikan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis terutama petugas medis dan para medis di Rumah Sakit Menganalisis hubungan pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dengan perilaku petugas dalam pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit Manfaat Penelitian1. Bagi MahasiswaPenelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang telah di dapat selama mengikuti perkuliahan di Universitas Sehat Sejahtera, khususnya tentang nilai guna rekam medis dan pengisian dokumen rekam medis di sebuah rumah Bagi Program StudiPenelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang rekam medis, terutama dalam hal pengetahuan tentang nilai guna rekam medis dan perilaku pengisian dokumen rekam medis pada sebuah rumah Bagi Rumah SakitPenelitian ini diharapkan dapat memberi masukan praktis yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengetahuan petugas tentang nilai guna rekam medis serta perbaikan pengisian dokumen rekam medis di Rumah Sakit II. KERANGKA TEORI DAN HIPOTESISA. Perilaku Petugas dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis1. Pengertian Perilaku Pengisian Dokumen Rekam MedisMenurut Notoatmodjo 2007, perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung. Seorang petugas harus mengisi dokumen rekam medis dengan lengkap sehingga apa yang dikerjakan oleh petugas dalam pengisian dokumen rekam medis menghasilkan rekam medis yang baik dan berkualitas. Menurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008 pasal 1 dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi yang mencakup nama terang dan gelar profesional dokter yang memberikan pelayanan, serta mencantumkan waktu pemberian pelayanan baik tanggal maupun jam pelayanan, tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan. Pada penulisan dokumen rekam medis, perlu diperhatikan aturan penulisan yang dimulai pada dari baris teratas dan turun secara bertahap. Demikian pula bila ada koreksi, maka harus dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang Cara mengukur perilakuTeknik yang digunakan untuk mengukur perilaku adalah dengan instrumen yang memakai skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataan ya dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala Guttman pada umumnya dibuat dalam bentuk daftar cek atau chek–list dengan interpretasi penilaian, apabila sekor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 dan analisanya dapat dilakukan seperti skala likert Aziz, 2007103. Skala ini akan digunakan dalam pembuatan instrumen pengukuran perilaku peugas dalam pengisian dokumen rekam Dimensi-dimensi Kelengkapan Rekam MedisMenurut Permenkes RI Nomor 269 tahun 2008, rekam medis yang lengkap terdiri dari a. Identitas pasien yang merupakan kegiatan untuk membedakan identitas pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis kelamin. b. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap. c. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik. d. Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk penyembuhan pasien. e. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan. f. Pelayanan lainnya maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu kepada pasien. Rekam medis yang lengkap juga disertai dengan autentifikasi dan pencatatan yang baik, yakni a. Nama terang dokter atau atau tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan di sertai gelar Waktu yang dicatat adalah tanggal dan jam pada saat dokter atau tenaga kesehatan tertentu memberikan pelayanan kesehatan kepada Tanda tangan dari dokter atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan Aturan penulisan dimulai pada dari baris teratas dan turun secara bertahap setingkat demi setingkat hingga baris terbawah sehingga tidak ada baris yang kosong baris tetap. Bila ada baris yang kosong maka ditutup dengan garis Koreksi yang benar yang hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dengan cara menarik garis lurus diatas tulisan yang salah dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan. Tidak diperbolehkan melakukan penghapusan kata yang salah dengan tipp-ex atau Faktor-faktor yang Mempengaruhi PerilakuMenurut Green Notoatmodjo, 2003, salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku adalah faktor predisposisi predisposing factors. Faktor predisposisi merupakan suatu keadaan pikiran tentang sesuatu yang menguntungkan, antara lain jenis kelamin, umur, pengalaman, pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan lain sebagainya sebagai berikut a. Martono 2010 menyatakan bahwa seorang lelaki lebih banyak berpartisipasi dalam bidang-bidang yang bersifat eksakta, sedangkan perempuan lebih dominan pada bidang-bidang keahlian terapan seperti manajemen, psikologi, pendidikan dan sebagainya. Secara teoritis, kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum Menurut Notoatmojo 2007, semakin tua umur seseorang maka pengalamannya akan semakin banyak. Beliau juga menyatakan bahwa semakin bertambahnya umur seseorang akan semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya semakin membaik. Dengan demikian, semakin bertambah umur akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Nursalam 2003 menyatakan bahwa pengalaman dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan mengambil keputusan dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi di masa lalu. Seseorang yang mempunyai pengalaman bekerja di unit rekam medis tentunya akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Menurut Notoatmojo 2003a , seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang tinggi dan luas. Notoatmojo 2007 juga menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan akan semakin mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal-hal baru itu. Seseorang yang berpendidikan kesehatan akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2007 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan perangsang stimulus yang menyebabkan perubahan perilaku. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik. Seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang nilai guna rekam medis yang baik akan memiliki kemampuan yang baik pula dalam pengisian dokumen rekam Status ekonomi seseorang yang ditandai dengan penghasilannya yang tinggi akan menentukan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan sehingga mempengaruhi pengetahuan seseorang Notoatmojo, 2003. Semakin tinggi penghasilan seseorang akan semakin luas kesempatan mendapatkan informasi yang membuat kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik, termasuk kemampuan dalam pengisian dokumen rekam Notoatmojo 2003a mengatakan bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar individu menyebabkan terjadinya interaksi yang akan direspon individu tersebut sebagai pengetahuan. Nursalam 2003 juga menyatakan bahwa seseorang akan memperoleh pengalaman dari lingkungannya yang akan mempengaruhi cara berpikirnya. Mereka yang sering berinteraksi dengan orang-orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami seluk beluk pekerjaan di unit rekam medis, termasuk dalam pengisian dokumen rekam paparan teori-teori dan peraturan perundangan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku pengisian dokumen rekam medis adalah suatu kegiatan atau aktivitas dari tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan medis serta autentifikasi dan pencatatan yang baik. B. Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Medis1. Pengertian Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam kamus umum bahasa Indonesia 2003, pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui karena mempelajarinya atau yang diketahui karena mengalami, melihat dan mendengar. Seorang petugas medis maupun paramedis perlu mengetahui nilai guna rekam medis. Dalam buku petunjuk teknis penyelenggaraan rekam medis rumah sakit tahun 1997 juga dikemukakan bahwa kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain aspek administrasi, legal, finansial, riset dan aspek Dimensi-dimensi Pengetahuan tentang Nilai Guna Rekam Russo dalam Widjaja, 2014, rekam medis yang merupakan data dasar setelah diproses menghasilkan informasi yang berguna untuk kepentingan dalam bidang administrasi, legal, riset, finansial, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran sebagai berikut a. Aspek administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. Melalui dokumentasi rekam medis akan dapat dilihat peran dan fungsi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Dengan demikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat keberhasilan pemberian pelayanan kesehatan yang diberikan, guna pembinaan dan pengembangan lebih lanjut. b. Aspek legal Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menengakkan keadilan. Rekam medis adalah milik dokter dan rumah sakit, sedangkan isinya yang terdiri dari identitas pasien pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku UU Praktek Kedokteran RI Tahun 2004 pasal 46 ayat 1. Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan yang telah diberikan kepada pasien, maka dokumentasi rekam medis akan diperlukan sebagai barang bukti di pengadilan. Oleh karena itu data-data harus diidentifikasi secara lengkap, jelas, obyektif dan ditandatangi oleh tenaga kesehatan, tanggal, dan nama jelas harus dicantumkan. Rekam medis sebagai alat bukti keterangan ahli Pasal 186 KUHP dan sebagai alat bukti surat Pasal 187 KUHP, atau untuk membuktikan bahwa telah melakukan upaya yang maksimal untuk menyembuhkan pasien sesuai dengan standar profesi Aspek finansial Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak dapat dipertanggung jawabkan. Sejak diterbitkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional SJSN, maka pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI sejak tanggal 01 Januari 2014, mengimplementasikannya dengan melaksanakan program jaminan kesehatan sosial yang dikenal dengan nama program Jaminan Kesehatan Nasional JKN. Pemerintah dalam melakukan pembiayaan pelayanan kesehatan di rumah sakit metode case mix payment yaitu pembiayaan berbasis keluaran/hasil dan dilakukan dengan pengelompokan diagnosis penyakit yang dikaitkan dengan biaya perawatan dan dimasukan ke dalam group-group yang saat ini dikenal dengan sistem INA-CBGs. Tarif INA-CBG merupakan tarif paket pelayanan rawat inap dan rawat jalan yang meliputi jasa pelayanan medis dan non-medis, prosedur/tindakan, obat/bahan habis pakai, pemeriksaan penunjang serta ruang perawatan yang diberikan kepada seorang pasien selama satu episode rawatan. Pengajuan klaim pelayanan kesehatan oleh rumah sakit menggunakan program INA-CBGs dapat terbayarkan atau terklaim setelah diverifikasi oleh verifikator BPJS terhadap dokumen rekam medis. d. Aspek riset Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini diperlukan untuk perkembangan ilmu kedokteran, teknologi kedokteran maupun pengembangan di bidang profesi tenaga kesehatan lainnya. Selain itu rekam medis dibutuhkan untuk penelitian yang dilakukan oleh pihak ke tiga yang ditunjuk pemerintah untuk sebagai dasar pengambilan kebijakan terhadap pelaksaan suatu program pemerintah maupun dalam rangka perbaikan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. e. Aspek edukasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan. Karena isinya menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan/referensi pengajaran di bidang profesi si pemakai. Karena rumah sakit dewasa ini dijadikan sebagai lahan untuk praktek pendidikan bagi calon tenaga kesehatan dari berbagai profesi kesehatan. Dengan rekam medis tersebut tenaga kesehatan atau calon tenaga kesehatan dapat mengkaji dalam rangka mempelajari perjalanan suatu Aspek dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit. Karena berkas rekam medis mempunyai nilai medis sebagai bukti tertulis maupun terekam atas segala tindakan pelayanan, pengobatan dan perkembangan penyakit. Dengan dokumentasi rekam medis tersebut, berguna sebagai alat komunikasi antara sesama pemberi pelayanan kesehatan kepada pasien. Karena pemberian pelayanan kesehatan harus secara Kesehatan masyarakat Rekam medis dapat mengidentifikasi terjadinya wabah penyakit sehingga perencanaan dapat dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan secara nasional dan internasional. Tugas pemerintah adalah untuk melindungi dan memberi jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan UUD 1945. Dalam mewujudkannya itu, pemerintah terus melaksanakan upaya kesehatan yaitu kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan dalam bentuk pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dengan adanya rekam medis maka pemerintah yang mendelegasikan wewenang kepada aparat di bidang kesehatan akan mengetahui dan menyusun langkah-langkah strategis untuk mengatasinya. h. Perencanaan dan pemasaran Rekam medis dapat dipakai untuk mengidentifikasi data yang diperlukan guna seleksi dan promosi jasa pelayanan kesehatan. Dengan adanya data dan laporan dari rekam medis sangat berguna bagi pengembangan rumah sakit dengan merencanakan rencana strategis untuk membuka pelayanan kesehatan baru atau pengadaan alat kesehatan baru. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan rumah sakit. 3. Cara Mengukur PengetahuanPengetahuan sesorang dapat diukur dari kemampuan orang tersebut mengungkapkan hal yang diketahuinya dalam bentuk jawaban, baik lisan maupun tulisan. Jawaban tersebut merupakan reaksi dari stimulus yang berupa pertanyaan yang disampaikan baik lisan maupun tulisan, uji yang digunakan untuk mengukur pengetahuan secara khusus dikelompokkan menjadi dua, yaknia. Pertanyaan subyektif yaitu penilaian jawaban melibatkan subyektifitas penilaian sehingga nilainya kemungkinan berbeda antara setiap penilai juga pada setiap waktu. Contohnya, pertanyaan Pertanyaan objektif yaitu penilaian jawaban tidak melibatkan subyektifitas penilai, melainkan dapat dinilai secara pasti dan sama oleh setiap penilai dan pada setiap beberapa pengertian dan paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup administrasi, legal, financial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan Kerangka BerpikirPengetahuan tentang nilai guna rekam medis adalah hasil tahu dengan mempelajari atau mengamati tentang nilai guna rekam medis mencakup administrasi, legal, financial, riset, edukasi, dokumentasi, kesehatan masyarakat serta perencanaan dan pemasaran. Seseorang yang mengetahui aspek administrasi akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis dapat berguna untuk pertanggung-jawaban tugas dan tanggung jawab pemberi pelayanan. Seseorang yang mengetahui aspek legal dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis berguna sebagai bukti kepentingan hukum. Seseorang yang mengetahui aspek financial akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan pasien. Seseorang yang mengetahui aspek riset dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis berguna untuk penelitian. Seseorang yang mengetahui aspek edukasi akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai bahan edukasi tenaga kesehatan. Seseorang yang mengetahui aspek dokumentasi dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dokumentasi pelyanan kesehatan. Seseorang yang mengetahui aspek kesehatan masyarakat akan dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai sumber informasi kesehatan masyarakat. Seseorang yang mengetahui aspek perencanaan dan pemasaran dapat menjawab dengan benar bahwa rekam medis sebagai dasar perencanaan dan merupakan perangsang yang menyebabkan adanya perubahan perilaku seseorang. Seorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan dapat melakukan sesuatu dengan baik pula sehingga seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang nilai guna rekam medis akan memiliki kemampuan yang lebih baik pula dalam pengisian dokumen rekam dokumen medis merupakan perilaku kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam mengisi dokumen rekam medis berisi tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien serta harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan oleh tenaga kesehatan yang bersangkutansebagai bentuk pencatatan yang baik. Pengisian identitas pasien merupakan kegiatan untuk membedakan identitas pasien yang satu dengan pasien yang lain secara unik. Identitas pasien minimal terdiri dari nomor rekam medis, nama pasien, tanggal lahir/umur dan jenis kelamin. Pemeriksaan adalah hasil pengamatan atau hasil memeriksa keadaan fisik pasien yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya baik terhadap pasien rawat jalan maupun rawat inap terutama pemeriksaan fisik. Diagnosis penyakit ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik terutama diagnosis yang diderita pasien. Pengobatan adalah therapi yang diberikan kepada pasien dengan tujuan untuk penyembuhan pasien. Tindakan medis adalah tindakan yang bersifat operatif dan non operatif yang dilaksanakan baik untuk tujuan diagnostik maupun pengobatan. Pelayanan lainnya, maksudnya adalah pelayanan lain yang diberikan oleh tenaga kesehatan tertentu kepada pasien berikut autentikasinya, yakni nama, gelar, tanggal, waktu, dan tanda tangan serta pencatatan yang dilakukan dengan aturan yang banar dan koreksi yang benar apabila ada dipengaruhi oleh pengetahuan tentang nilai guna, kemampuan pengisian dokemen medis juga dipengaruhi oleh faktor predisposisi lainnya dan juga faktor pemungkin dan faktor penguat, yakniJenis kelamin Kemampuan perempuan dalam pengisian dokumen rekam medis akan lebih baik dibandingkan dengan kaum Semakin bertambahnya umur akan semakin meningkat pula kemampuannya dalam pengisian dokumen rekam Seseorang yang mempunyai pengalaman bekerja di unit rekam medis tentunya akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Seseorang yang berpendidikan D-III rekam medis akan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengisian dokumen rekam Semakin tinggi penghasilan seseorang akan semakin luas kesempatan mendapatkan informasi yang membuat kemampuan yang dimilikinya menjadi lebih baik, termasuk kemampuan dalam pengisian dokumen rekam pergaulan Mereka yang sering berinteraksi dengan orang-orang yang bergelut dalam bidang rekam medis menjadi lebih memahami seluk beluk pekerjaan di unit rekam medis, termasuk dalam pengisian dokumen rekam pemungkin Mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat, seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya. Faktor penguat Meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, petugas kesehatan, undang-undang, peraturan-dan sebagainya serta perencanaan dan mempermudah kaliaan untuk memperoleh data dari porposal-proposal penelitian kesehatan, anda dapat mendownloadnya di link di bawah ini!1. Proposal Hubungan Pengetahuan Tetang Nilai Guna Rekam Medis Dengan Perilaku Petugas Dalam Pengisian Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit Proposal Faktor Resiko Dan Pola Kuman Dan Test kepekaan antibiotik pada penderitainfeksi saluran kemih di rs dr. kariadi semarang tahun 2004 – 20053. Proposal Pengasuhan Gizi dan Kesehatan Anak Umur 1- 3 Tahun Penderita Gizi Buruk di Kecamatan Anamuban Selatan, kabupaten TTS
Dari 168 Contoh Judul Proposal Kedokteran dan Skripsinya Yang Paling Gampang Dikerjakan ini pilih yang paling mudah dan disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi teman teman agar nantinya tidak mengalami kesulitan. Teman teman dapat memiliki contoh judul proposal sekaligus materi proposal sampai skripsi lengkap hanya di . Ini adalah website yang saya percayai dan sudah banyak yang merekomendasikannya. Teman teman bebas memilih judul tanpa khawatir tentang referensi skripsinya. Semua sudah ada dan bisa dicopy paste untuk hal hal yang diperlukan. Contoh judul proposal dibawah ini hanya contoh judul proposal saja tanpa materi proposalnya. Bagi teman teman yang ingin menambah referensi judul proposal dapat mempelajarinya dibawah ini . Contoh Judul Proposal Kedokteran dengan Skripsinya Yang Paling Gampang Dikerjakan Hubungan Lama Pemberian Asi Dengan Kejadian ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Posyandu Kecamatan Kartasura. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Hipertensi Terhadap Pengetahuan Tentang Hipertensi Pada Posyandu Gelatik Wilayah Kerja Puskesmas Pundong Kabupaten Bantul. Hubungan antara pengetahuan umum asma pasien dengan tingkat kontrol asma di RSUD Dr. Moewardi. Hubungan Antara Kepadatan Penghuni Rumah Dengan Status Gizi Balita Di Permukiman Kumuh Kelurahan Gilingan. Hubungan Fibrilasi Atrium dengan Stroke Iskemik di RSUD DR. Moewardi. Korelasi Antara Frekuensi Merokok Dalam Sehari Dengan Tingkat Kecemasan Pada Siswa Sma Murni Surakarta. Hubungan Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Surakarta. Hubungan Antara Stroke Iskemik Akibat Dislipidemia Dan Lokasi Infark Di RSUD Dr. Moewardi Di Surakarta. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Intensitas Nyeri Pada Penderita Nyeri Punggung Bawah Low Back Pain di Poli Saraf RSUD Banyumas. Hubungan Antara Derajat Merokok Dengan Prevalensi PPOK dan Bronkitis Kronik di BBKPM Surakarta Tahun 2012. Hubungan Antara Stroke Iskemik Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Perbandingan Kejadian Dermatitis Atopik Pada Balita Yang Diberi ASI Eksklusif Dan Susu Formula Di Poli Kulit Dan Poli Anak RSUD Salatiga. Daya Anti Vakteri Infusa Lidah Buaya Aloe vera L. Terhadap Stapyloccocus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli Atcc 11229 Secara Invitro. Hubungan antara suami perokok dengan bayi berat lahir rendah bblr di wilayah kerja puskesmas kartasura. Angka Kejadian Penderita TB Paru dengan Hemoptoe pada Pemeriksaan Foto Thorax. Pengaruh Jarak dari Tempat Pembuangan Akhir Sampah Putri Cempo Surakarta dengan Kualitas Air Sumur Gali Secara Bakteriologis. Perbedaan Kapasitas Vital Paksa KVP Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Variasi Gambaran Foto Thorax Tuberkulosis Paru Pada Anak Sebelum dan Sesudah Terapi Obat Anti Tuberkulosis OAT Selama 6 Bulan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hubungan Gizi Kurang Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru Pada Anak. HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DENGAN ANGKA KEJADIAN LEUKOREA PATOLOGIS PADA AKSEPTOR KB IUD DI PUSKESMAS KLEGO II KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI. Perbedaan Hasil Pemeriksaan CT-Scan Computed Tomography Scan Kepala Antara Stroke Hemoragik dan Stroke Non-Hemoragik Pada Penderita Hipertensi di RSUD. Surakarta. PERBEDAAN DERAJAT DEPRESI IBU DARI PENDERITA SKIZOFRENIA RAWAT INAP DENGAN IBU DARI PENDERITA SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA. Pengaruh Suhu Dan Kelembaban Udara Terhadap Kejadian Dermatofitosis Di Poliklinik Kulit Dan Kelamin RSUD MS Wonogiri . Uji Efektifitas Daya Antifungi Ekstrak Etanol 70% Buah Mengkudu Morinda citrifolia Linn Terhadap Jamur Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Imunisasi Dengan Kelengkapan Imunisasi Yang Dilakukan Ibu Terhadap Anaknya Di Desa Wonorejo Polokarto Sukoharjo. Hubungan Antara Tingkat Religiusitas dan Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun RoselaHibiscus sabdariffa L Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri. Hubungan Antara Usia Ibu Hamil dengan Angka Kejadian Abortus di RSUD Dr. MOEWARDI Surakarta . Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Keteraturan Terapi Rumatan Metadon di Klinik Program Terapi Rumatan Metadon PTRM Puskesmas Manahan Surakarta. Hubungan Antara Gambaran Pembesaran Kelenjar Prostat dan Hematuri Pada Modalitas Pemeriksaan Ultrasonografi di RSUD Surakarta. Uji efektivitas ekstrak etanol rimpang lengkuas languas galanga l. stuntz. terhadap bakteri staphylococcus aureus atcc 6538 dan escherichia coli atcc 11229 secara in vitro. Perbedaan Tingkat Kecemasan pada Siswa Kelas II Unggulan Dan Non Unggulan Di SMP Negeri 1 Jatisrono Kabupaten Wonogir. PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA TRIMESTER PERTAMA DAN TRIMESTER KETIGA PADA PRIMIGAVIDA DI PUSKESMAS KECAMATAN PANEKAN. Hubungan antara preeklampsia/eklampsia dengan berat bayi lahir rendah bblr di rsud dr. moewardi surakarta. HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI AKDR DENGAN KEJADIAN MENOMETRORAGI PADA AKSEPTOR KB AKDR DI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI. Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Pil Kombinasi Dengan Peningkatan Tekanan Darah Di Puskesmas Kartasura. Perbedaan Hasil Uji Bakteriologi Air Minum Isi Ulang dengan Air Minum PDAM di Kota Surakarta. HUBUNGAN ANTARA FAKTOR USIA DENGAN ANGKA KEJADIAN CARSINOMA MAMMAE DI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA. UJI EFEK TONIKUM INFUSA DAUN BINAHONG Anredera cordifolia Ten. Steenis PADA MENCIT PUTIH Mus musculus JANTAN GALUR Swiss Webster. PERBEDAAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PADA PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG. HUBUNGAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KLATEN. PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS FINE MOTOR ADAPTIVE BALITA BERDASARKAN LENGKAP TIDAKNYA STATUS ORANGTUA DI WILAYAH KECAMATAN KARTASURA. PERBEDAAN KETAHANAN TERHADAP STRES LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS . Perbedaan Tingkat Stres Pada Siswa Kelas XI Jurusan IPA Dengan Jurusan IPS di SMA N 2 Sukoharjo. Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik DMPA dengan Kejadian Metroragia pada Akseptor KB Suntik diPuskesmas Kartasuro Kabupaten Sukoharjo. Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah Piper crocatum Ruiz & Pav. Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Eschericia coli ATCC 11229. HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 3 BULAN DEPO PROGESTIN DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA PESERTA KB DI PUSKESMAS KLEGO II KABUPATEN BOYOLALI. HUBUNGAN HAFIDZ QUR’AN DENGAN FUNGSI KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR. PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANALGESIA TERAPI BEKAM DENGAN AKUPUNKTUR PADA NYERI LEHER. HUBUNGAN FAKTOR RISIKO DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA KARYAWAN PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR. HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Timbulnya Kejadian Skabies di Pondok Pesantren Modern Islam PPMI Assalam Sukoharjo. Gambaran Elektrokardiogram Jantung pada Paparan Getar Telepon Selular. HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI DI DESA SURUHKALANG KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH. Hubungan Depresi dan Demensia pada Pasien Lanjut Usia dengan Diabetes Melitus Tipe 2. TINGKAT PENGETAHUAN SISWA SMA NEGERI 1 SEMARANG TENTANG HYGIENE PERSONAL TERHADAP PENYAKIT PANU Pityriasis versicolor. Hubungan Faktor Risiko Hipertensi Dan Diabetes Mellitus Terhadap Keluaran Motorik Stroke Non Hemoragik. PENGARUH KEBERSIHAN KULIT WAJAH TERHADAP KEJADIAN ACNE VULGARIS. PERBEDAAN MASALAH MENTAL EMOSIONAL PADA REMAJA YANG BERMAIN VIDEO GAME AKSI DAN NON AKSI Studi kasus di SMP N 3 Semarang. HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN PERILAKU MASTURBASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN TAHUN PERTAMA Studi pada Mahasiswa Angkatan 2013 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. PENGARUH PAPARAN PER ORAL FLUORIDA DALAM PASTA GIGI DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR MENCIT BALB/C USIA 3-4 MINGGU. PERBEDAAN METODE FLOTASI MENGGUNAKAN LARUTAN ZnSO4 DENGAN METODE KATO-KATZ UNTUK PEMERIKSAAN KUANTITATIF TINJA. HUBUNGAN ANTARA KADAR ASETILKOLINESTERASE DENGAN FUNGSI PARU PETANI YANG TERPAPAR KRONIK ORGANOFOSFAT. HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS ASETILKOLINESTERASE DARAH DAN ARUS PUNCAK EKSPIRASI PETANI KENTANG DENGAN PAPARAN KRONIK PESTISIDA ORGANOFOSFAT. TINGKAT KEPATUHAN PELAKSANAAN PP NO. 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF TERHADAP PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI Studi Di Puskesmas Kota Semarang. TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWATAN PASIEN ICU DI INSTALASI RAWAT INTENSIF RSUP DR. KARIADI SEMARANG. GAMBARAN KLINIS PASIEN SIROSIS HATI STUDI KASUS DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE 2XXX-2XXX. HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. HUBUNGAN JUMLAH VOLUME DRAINASE WATER SEALED DRAINAGE DENGAN KEJADIAN UDEMA PULMONUM RE-EKSPANSI PADA PASIEN EFUSI PLEURA MASIF. PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN pH SALIVA PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN TERAPI AMLODIPINE. HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN ENERGI TERHADAP TEKANAN DARAH DAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO TERJADINYA PITYRIASIS VERSICOLOR PADA POLISI LALU LINTAS KOTA SEMARANG. MEDIKOLEGAL KEBUTUHAN PENGADAAN RUANG LAKTASI DI BADAN USAHA MILIK NEGARA Studi di Kota Semarang . HUBUNGAN JENIS INFEKSI OPORTUNISTIK DENGAN MORTALITAS ANAK HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS/ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME Studi di RSUP Dr. Kariadi Semarang. PERBEDAAN TAJAM PENGLIHATAN PASCAOPERASI FAKOEMULSIFIKASI ANTARA PASIEN KATARAK SENILIS TANPA MIOPIA DENGAN MIOPIA DERAJAT TINGGI. HUBUNGAN JUMLAH GIGI SUSU DENGAN POLA MAKAN ANAK USIA 9-24 BULAN. FAKTOR DETERMINAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN JUMLAH CD4 ANAK HIV/AIDS SETELAH ENAM BULAN TERAPI ANTIRETROVIRAL Penelitian Cohort retrospective terhadap Usia, Jenis kelamin, Stadium klinis, Lama terapi antiretroviral. PENYAKIT-PENYAKIT YANG MENYERTAI KEJADIAN KEJANG DEMAM ANAK DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG. FAKTOR IBU DAN BAYI YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN KEJANG PADA NEONATUS. PERBEDAAN EFEK PEMBERIAN PRELOAD HES 200 KD DAN RINGER LAKTAT TERHADAP HIPOTENSI Pasca Anestesi Spinal Pasien Sectio Cesarea. PERBANDINGAN ANGKA KEJADIAN BAKTERIURIA DAN LEUKOSITURIA ANTARA PERSALINAN ATERM DAN PRETERM Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi Periode 2013. PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS KOMBINASI HERBAL A, B DAN C TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI INTERFERON GAMMA IFN-γ DAN INTERLEUKIN 4 IL-4 PADA MENCIT BALB/C. FAKTOR RISIKO TENOFOVIR INDUCED NEPHROPATHY PADA PASIEN HIV-AIDS DI RSUP SEMARANG. PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMATE DALAM BUMBU MASAK PER ORAL TERHADAP FUNGSI MEMORI SPASIAL TIKUS WISTAR. GAMBARAN KOAGULASI PADA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUP SEMARANG. PENGGUNAAN ANALGESIK PASCA OPERASI ORTHOPEDI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG. HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH IMT DENGAN NILAI LEMAK VISERAL Studi Kasus Pada Mahasiswa Kedokteran Undip. PENGARUH BERMAIN VIDEO GAME TIPE FIRST PERSON SHOOTER TERHADAP WAKTU REAKSI YANG DIUKUR DENGAN ATTENTION NETWORK TEST. PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT MADU TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS PARU PADA MENCIT STRAIN Balb/c JANTAN YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK. HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP DENGAN EROSI GIGI Studi pada Pekerja Pengasapan Ikan di Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah. PERBEDAAN KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SECARA BIJAK Penelitian di Instalasi Rawat Jalan Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Kariadi. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS Garcinia mangostana L DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR TRIGLISERID Tikus Sprague dawley dengan Diet Tinggi Lemak. PENGARUH PEMBERIAN RINGER ASETAT MALAT DAN RINGER LAKTAT TERHADAP KADAR BASE EXCESS PASIEN OPERASI BEDAH SESAR DENGAN ANESTESI SPINAL. PERBEDAAN TAJAM PENGLIHATAN PASCAOPERASI FAKOEMULSIFIKASI PADA PASIEN KATARAK SENILIS DENGAN DIABETES MELLITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS. FAKTOR PROGNOSTIK MUNCULNYA PALSI SEREBRAL PADA ANAK DENGAN RIWAYAT KEJANG NEONATAL. PENGARUH PEMBERIAN METANIL YELLOW PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 30 HARI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI DUODENUM MENCIT BALB/C. HUBUNGAN RASIOLINGKAR PINGGANGTERHADAP TINGGIBADAN DENGAN KADAR HDLDAN TRIGLISERIDA Studi Kasus Pada Lansia di Instalasi Geriatri Paviliun Lanjut Usia Prof. Dr. Boedhi Darmojo RSUP Dr. Kariadi Semarang. UJI DIAGNOSTIK KRITERIA AMSEL DIBANDINGKAN DENGAN KRITERIA NUGENT DALAM SKRINING INFEKSI BAKTERIAL VAGINOSIS PADA KEHAMILAN. PENGARUH HIGIENE SANITASI DENGAN KEJADIAN TINEA KRURIS PADA SANTRI LAKI-LAKI DI PESANTREN RHOUDLOTUL QURAN KAUMAN SEMARANG. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS GARCINIA MANGOSTANA L. DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS SPRAGUE DAWLEY DENGAN PAKAN TINGGI LEMAK. HUBUNGAN LAMA MASA BEKERJA PETUGAS PEMULASARAN JENAZAH DENGAN PENGETAHUAN INFEKSI DAPATAN DARI KAMAR JENAZAH. PENGARUH PEMAKAIAN KONTRASEPSI PIL ORAL KOMBINASI TERHADAP pH DAN VOLUME SALIVA SERTA ANGKA LEUKOSIT CAIRAN SULKUS GINGIVA. FAKTOR RISIKO SEPSIS PADA PASIEN DEWASA DI RSUP HUBUNGAN DURASI DAN FREKUENSI BERMAIN VIDEO GAME DENGAN MASALAH MENTAL EMOSIONAL PADA REMAJA Studi pada Siswa SMP N 3 Semarang. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PETUGAS PEMULASARAN JENAZAH DENGAN PENGETAHUAN INFEKSI DARI KAMAR JENAZAH. PERBEDAAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIS KULIT TIKUS WISTAR AKIBAT PAPARAN ARUS LISTRIK PADA MEDIA AIR TAWAR DAN AIR LAUT. FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIANPEDICULOSIS CAPITIS PADA SANTRI PESANTREN RHODLOTUL QURAN SEMARANG. ANGKA KEJADIAN PNEUMONIA PADA PASIEN SEPSIS DI ICU RSUP SEMARANG. PERUBAHAN HEMODINAMIK PADA PASIEN POST OPERATIVE YANG DIBERI PARACETAMOL UNTUK MENGHILANGKAN NYERI. HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN ASUPAN ENERGI TERHADAP MASSA LEMAK TUBUH DAN LINGKAR PINGGANG PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. HUBUNGAN TINGKAT AKTIFITAS PENYAKIT DAN KERUSAKAN ORGAN PADA PASIEN LES DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG. PERBEDAAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTAK TIKUS WISTAR AKIBAT PAPARAN ARUS LISTRIK PADA MEDIA AIR TAWAR DAN AIR LAUT. HUBUNGAN INDEKS ERITROSIT DAN KADAR HEMOGLOBIN TERHADAP LOKASI TUMOR PADA PASIEN KANKER KOLOREKTAL Studi Kasus di RSUP Dr. Kariadi. PENGARUH INDUKSI KETAMIN DOSIS 2 MG/KgBB DAN DEKSAMETASON DOSIS 0,2 MG/KgBB INTRAVENA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR. HUBUNGAN USIA DAN STATUS NUTRISI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA PASIEN KANKER KOLOREKTAL. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOST TO FOLLOW-UP PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TERAPI ARV DI RSUP DR KARIADI SEMARANG. HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KANKER SERVIKS UTERI DENGAN FAKTOR RISIKO MENIKAH USIA MUDA. KARAKTERISTIK PENDERITA DERMATITIS ATOPIK DI POLIKLINIK RSUP DR. KARIADI SEMARANG. PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ALPUKAT Persea americana TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI BEBAN GLUKOSA. HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI Studi pada Pekerja Pengasapan Ikan di Desa Bandarharjo Kota Semarang, Jawa Tengah. HUBUNGAN ABNORMALITAS HASIL CT-SCAN DENGAN DEVELOPMENTAL DELAYED PADA PASIEN SUSPEK INFEKSI CYTOMEGALOVIRUS KONGENITAL. PENGARUH PAPARAN PER ORAL FLUORIDA DALAM PASTA GIGI DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL MENCIT BALB/C USIA 3-4 MINGGU. COMPARATIVE EFFECTIVENESS AND OPTIONAL PERIOD OF THE FLOTATION METHOD USING NaCl, ZnSO4 AND MgSO4 FOR THE DIAGNOSTIC OF SOIL-TRANSMITTED HELMINTHS. PENGARUH PAPARAN FLUORIDA ORAL DALAM PASTA GIGI DENGAN DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS LAMBUNG MENCIT BALB/C USIA 3-4 MINGGU. PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PENYAKIT EPILEPSI ANAK TERHADAP PENGETAHUAN MASYARAKAT UMUM. PENGARUH PAPARAN OBAT NYAMUK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL LEYDIG TIKUS SPRAGUE DAWLEY. GAMBARAN KLINIS DAN TATALAKSANA PASIEN RAWAT INAP MALARIA FALCIPARUM DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE 2009 – 2013. PENGARUH PEMBERIAN METANIL YELLOW PERORAL DOSIS BERTINGKAT SELAMA 30 HARI TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GASTER MENCIT BALB/C. PERBEDAAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DARAH PADA PASIEN APENDISITIS AKUT DENGAN APENDISITIS PERFORASI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG. HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 13-14 TAHUN DI SEMARANG. Perbedaan Tingkat Stres pada Pensiunan Pegawai Perhutani Surakarta yang Bekerja dengan yang Tidak Bekerja. Uji efek antipiretik fraksi etil asetat dari ekstrak etanol herba meniran phyllanthus niruri. lterhadap tikus putih jantanrattus norvegicus galur wistar. PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI LAKI-LAKI YANG TINGGAL DI ASRAMA DENGAN LAKI-LAKI YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA PADA SISWA KELAS II SMA MTA SURAKARTA. Insidensi Kejang Pada Penderita Demam Berdarah Dengue. PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA ANAK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH NORMAL DAN OVERWEIGHT. ANGKA KEJADIAN KANKER SERVIKS PADA WANITA MENOPAUSE DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2005-2010. Daya Antibakteri Infusa Kulit Buah Delima Putih Punica granatum L. terhadap Pertumbuhan Escherichia coli ATCC 11229 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538 secara In Vitro. HUBUNGAN ANTARA INKONTINENSIA URIN DENGAN DEPRESI PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA. HUBUNGAN ANTARA IBU YANG HAMIL DI USIA MUDA DAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH BBLR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA IBU DARI ANAK RETARDASI MENTAL DI SDLB – C DENGAN IBU DARI ANAK NORMAL DI SDN DHUKUHAN KERTEN SURAKARTA. Perbedaan Angka Kejadian Metrorrhagia Antara Lama Penggunaan Pil Kontrasepsi Kombinasi 3 Bulan dengan Lebih Dari 3 Bulan Di Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo. HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KARYAWAN PERUSAHAAN LEASING DI LEMBAGA KEUANGAN. Tugas Akhir thesis UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK AIR DAUN LIDAH BUAYA Aloe vera L. TERHADAP EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH Rattus norvegicus GALUR WISTAR. Perbedaan Tingkat Kecemasan Pada Siswa Kelas XI IPA dan XI IPS Menjelang Ulangan Umum Di SMA Negeri 1 Sambungmacan Sragen. Kesesuaian antara Letak Lesi Infark Cerebri pada Gambaran Computed Tomography Scaning CT Scan Kepala terhadap Gangguan Ekstremitas Kontralateral di RS. PKU Pembina Kesejahteraan Umat . HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN INHALASI POLUTAN GAS KENDARAAN DENGAN KADAR HIGH-SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN hs-CRP SERUM PADA PETUGAS PARKIR RSUD MOEWARDI SURAKARTA. Uji Efektivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Kenikir Cosmos caudatus Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 11229 Secara Invitro. Perbedaan Tingkat Depresi Antara Mahasiswa Yang Berasal Dari IPA Dengan Mahasiswa Yang Berasal Dari IPS Di Fakultas Kedokteran UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA BENALU MANGGA Dendrophthoe petandra L. Miq. TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SECARA INVITRO. KETAHANAN HIDUP PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK AKIBAT DIABETES DAN NON DIABETES YANG MENJALANI HEMODIALISIS RUTIN DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL BALITA BERDASARKAN STATUS LENGKAP TIDAKNYA ORANG TUA DI POSYANDU ABADI DAN MAWAR KECAMATAN KARTASURA. PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MURID PUTRA SMA KELAS X ISLAMIC BOARDING SCHOOL IBS MTA SURAKARTA YANG PERNAH DAN BELUM PERNAH TINGGAL DI PONDOK PESANTREN. PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA ISTRI YANG BEKERJA DENGAN ISTRI YANG TIDAK BEKERJA DI RW. I DESA KERTONATAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO. PERBANDINGAN ANTARA PEMASANGAN TOURNIQUET UNILATERAL DAN BILATERAL PADA EXTREMITAS INFERIOR UNTUK MENGURANGI PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA ANESTESI SPINAL DI RSO. Prof. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA. HUBUNGAN ANTARA HASIL PEMERIKSAAN SPUTUM BTA BASIL TAHAN ASAM DENGAN GAMBARAN FOTO THORAX PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RS. PKU PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT . PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA SISWA SISTEM REGULER DENGAN SISTEM BERSTANDARD INTERNASIONAL DI SMA KESATRIAN I SEMARANG. HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DERMATITIS ATOPIK PADA BAYI 0 - 3 TAHUN DI POSYANDU ABADI DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO. HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL. PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN BENIGN PROSTATIC HYPERPLASIA PADA USIA ANTARA 50-59 TAHUN DENGAN USIA DIATAS 60 TAHUN PADA PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI DI RS. PKU PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT . PERAN CERAMAH TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG AIDS PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 SURAKARTA. HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF BALITA USIA 24-59 BULAN DI POSYANDU DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO. PENGARUH ACETAMINOFEN TERHADAP AWITAN NYERI PASCA BEDAH ORTOPEDI ANGGOTA GERAK ATAS DI RS ORTOPEDI SURAKARTA. . HUBUNGAN USIA DENGAN LAMA RAWAT INAP PADA PASIEN HERNIA INGUINALIS LATERALIS REPONIBILIS YANG DILAKUKAN OPERASI HERNIOREPAIR DENGAN MENGGUNAKAN MESH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN PEGAGAN Centella asciatica TERHADAP EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI KARAGENIN. PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI ANTARA PRIA DAN WANITA PENDERITA DIABETES MELITUS BERUSIA ≥ 45 TAHUN. HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DENGAN EKSASERBASI AKNE VULGARIS PADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM SURAKARTA. HUBUNGAN ANTARA GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DENGAN KEJADIAN APENDISITIS AKUT DI RS PKU . CAIRAN AMNION TERCAMPUR MEKONIUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2009. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT TUBERKULOSIS BALITA. PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI ANTARA MAHASISWA DENGAN SISTEM PEMBELAJARAN KBK DAN MAHASISWA DENGAN SISTEM NON-KBK DI FAKULTAS KEDOKTERAN . PENGARUH RIWAYAT ATOPIK TERHADAP TIMBULNYA DERMATITIS KONTAK IRITAN DI PERUSAHAAN BATIK PUTRA LAWEYAN SURAKARTA. PERBANDINGAN UJI BAKTERIOLOGI AIR ANTARA AIR MINUM ISI ULANG DENGAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DI KOTA SURAKARTA. GAMBARAN KEJADIAN SOLUSIO PLASENTA PADA PRIMIPARA DAN MULTIPARA DI RS PKU 1 JANUARI 2000 – 30 APRIL 2010. HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA FAKULTAS. PENGARUH EKSTRAK ETANOL 70% BAWANG MERAH Allium cepa L. TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA TIKUS PUTIH Rattus norvegicus. PERBEDAAN PENYEBAB GAGAL GINJAL ANTARA USIA TUA DAN MUDA PADA PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK STADIUM V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD Dr. MOEWARDI. PERBEDAAN GAMBARAN CT-SCANCOMPUTED TOMOGRAPHY SCAN KEPALA ANTARA PENDERITA HIPERTENSI DAN NON HIPERTENSI PADA KASUS STROKE HEMORAGIK DI PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT . HUBUNGAN KEBERSIHAN DIRI DENGAN PENURUNAN KEJADIAN TINEA KRURIS PADA SANTRI PUTRA KELAS XII PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM PPMI ASSALAAM SURAKARTA. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT BBKPM SURAKARTA. PROPORSI ANGKA KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PENDERITA DIABETES MELITUS TAHUN 2009 DI RSUD SURAKARTA. HUBUNGAN ANTARA ASUPAN Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN Hb PADA ANAK USIA 2 - 5 TAHUN DENGAN BERAT BADAN BAWAH GARIS KUNING MENURUT KMS DI KELURAHAN SEMANGGI KOTA SURAKARTA. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA USIA 24-59 BULAN DI POSYANDU DESA GUNUNG TAWANG KECAMATAN SELOMERTO KABUPATEN WONOSOBO. HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI EMOTIONAL QUOTIENT DENGAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA SEMESTER VIII FAKULTAS HUKUM PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA BERDASARKAN LENGKAP TIDAKNYA STATUS ORANG TUANYA DI KECAMATAN KARTASURA. PENGARUH EKSTRAK ETANOL 70% BAWANG PUTIH Aliium Sativum L. TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA TIKUS PUTIH Rattus norvegitus. UJI EFEK ANTIINFLAMASI INFUSA BUAH SEMU JAMBU METE Anacardium occidentale L. TERHADAP EDEMA PADA TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH Rattus norvegicus JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI KARAGENIN. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 2 TAHUN DI KELURAHAN SEMANGGI SURAKARTA. PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA MURID YANG AKTIF DAN TIDAK AKTIF BEROLAHRAGA DI KELAS II SMA AL-ISLAM I SURAKARTA. EFEKTIFITAS EFEDRIN ORAL DOSIS 30 mg DAN 40 mg UNTUK MENCEGAH HIPOTENSI PADA ANESTESI SPINAL DI RSO PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA. VALIDITAS HASIL PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI DENGAN INTRAVENA PIELOGRAFI DALAM MENDETEKSI PASIEN NEFROLITIASIS DI RS PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT. Perbedaan Tingkat Depresi Antara Remaja Perempuan Dengan Orang Tua Lengkap Dibandingkan Dengan Remaja Perempuan Yang Ditinggal Mati Oleh Ayahnya di Kecamatan Nalari Kabupaten Jepara. HUBUNGAN BESARNYA PERBANDINGAN ANGKA NEUTROFIL DENGAN ANGKA LIMFOSIT PADA APENDISITIS AKUT DI RSUD SUKOHARJO . UJI AKTIVITAS DAYA ANTI BAKTERI EKSTRAK DAUN KEMANGI Ocimum sactum L. TERHADAP BAKTERI Escherichia coli ATCC 11229 DAN Staphylococcus aureus ATCC 6538 SECARA INVITRO.
judul proposal tentang kesehatan