Tabel4.1 Volume dan Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Volume A. Pekerjaan Tanah: 1. Galiantanah pondasi 480,98 m3 2. Galian tanah footplat 3.057,85 m3 3. Urugantanah pondasi 2.870,66 m3 B. Pekerjaaan Beton: 1. Footplat P 302,94 m3 2. Balok sloof 1:2:3(250/450) 133,20 m3 3. Kolom strukturKO 1:2:3(650/650) 16,60m3
Yangberbeda hanya harga/biaya pembelian bahan saja, sementara Koefisien-nya juga tetap. Perhatikan contoh ke-2 analisa berikut ini: 2. Contoh analisa Harga Satuan per 1 Kg pekerjaan Baja Profil IWF. Langkah 1: Menghitung Biaya Upah, yaitu Gaji Tenaga Kerja dikali dengan Koefisien. Pekerja (buruh) = Rp 88.000,-/Hr x 0,060 = Rp 5.280,-
35.2 Analisa Perhitungan Struktur Reservoar. Pembebanan Beton bertulang menurut SNI 03-2847-2002 dalam analisa pembeban digunakan metode envelope yaitu, dengan menarik garis 45º pada denah, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap bentuk penyebaran beban tersebut, baik yang yang berupa beban segitiga atau beban trapesium.
AnalisaHarga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang Menghitung Kebutuhan Kg Besi dan Bekisting Pada 1 m3 Beton Disini akan membahas tentang bagaimana cara membuat analisa 1m3 pekerjaan beton berdasarkan dimensinya, menghitung kebutuhan besi tiap m3 dan luas bekisting yang diperlukan.
AnalisaHarga Satuan Pekerjaan Bangunan berdasarkan peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) nomor 28/PRT/M/2016 tentang analisis harga satuan pekerjaan bidang pekerjaan umum. Pembuatan 1 m3 beton mutu fc 12,2 MPa Pembuatan 1 m3 lantai kerja beton mutu fc 7.4 MPa Pembuatan 1 m3 beton mutu fc 14,5 MPa
maGlnsk. Kontraktor wajib mengetahui rumus campuran beton yang tepat sebelum mulai membangun pondasi bangunannya. Beton yang kuat terbuat dari bahan-bahan dengan rasio yang tepat, alias tidak lebih dan tidak kurang. Salah menakarnya bisa berakibat konstruksi beton yang kurang kuat, bahkan bisa mempengaruhi struktur bangunannya. Beton adalah bahan utama dalam pembuatan pondasi bangunan, yang nantinya akan membuat bangunan tersebut kokoh dan tidak mudah runtuh. Pondasi rumah idaman bagi banyak orang tentunya tidak hanya kuat, tapi juga tahan lama hingga beberapa tahun. Agar bisa membuat pondasi yang kuat, mereka harus memperhatikan rasio material bangunan yang digunakan untuk membuat beton. Rumus Campuran Beton yang Umum Digunakan Campuran beton terbuat dari material semen, pasir, dan batu kerikil yang kemudian dicampur dengan air. Rumus campuran beton ini sebenarnya ditentukan dari jenis konstruksi dan rancangan bangunannya, tapi ada tiga rasio yang umum digunakan oleh kontraktor. Rasio atau perbandingan campuran material yang tepat akan mampu menahan tekanan bangunan yang semakin kuat. Ketiga rasio beton tersebut adalah 123, K-225, dan K-300 memiliki ketahanan yang sama tapi berbeda dalam pengukurannya. Bagaimana cara menghitungnya? 1. Rasio Beton 123 Ini adalah rumus campuran beton yang sederhana dan sering ditemukan dalam tips membangun bangunan. Perbandingannya adalah 1 bagian semen, 2 bagian pasir, dan 3 bagian kerikil. Untuk mencampurkannya, dibutuhkanlah air sebanyak 0,5 bagian. Total semua perbandingan tersebut adalah 6,5, karena harus menghitung rasio airnya juga. Rumus mengukur massa masing-masing material juga mudah, yaitu rasio dibagi total perbandingan, kemudian dikalikan dengan berat jenis beton yang dibutuhkan. Berat material ini digunakan untuk membuat 1 meter kubik m3 beton. Misalnya, kita membutuhkan beton dengan berat jenis yang umum digunakan, yaitu kg/m3. Jadi, massa masing-masing material yang dibutuhkan untuk membuat campuran beton yang kokoh adalah Semen 1/6,5 x 2500 kg=384,61 kg Pasir 2/6,5 x 2500 kg =769,23 kg Kerikil 3/6,5 x 2500 kg = kg Air 0,5/6,5 x 2500 kg =192,30 kg Hasil penghitungan berat masing-masing material itulah yang bisa digunakan untuk membuat campuran beton yang sesuai dengan berat jenis yang diinginkan. Baca juga Cara Menghitung Cor Beton Per M3 Agar Sesuai Kebutuhan 2. Rasio Beton K-225 Rasio K-225 juga dianggap sebagai jenis yang sering dipilih untuk membuat campuran beton. Dinamakan K-225, karena beton ini bisa menahan tekanan sebesar 225 kg/m2. Rumus campuran beton K-225 sering digunakan untuk mendirikan pondasi bangunan bertingkat karena ketahanannya itu. Seperti yang disebutkan, kualitas ketahanan beton K-225 juga hampir sama dengan rasio beton 123 di atas. Rasio yang digunakan juga tidak jauh berbeda, karena berat jenis beton K-225 adalah kg per meter kubik. Inilah berat masing-masing material semen, pasir, dan kerikil untuk membuat beton K-225 seukuran kg Pasir 371 kg Semen 698 kg Kerikil kg Air 209 kg Baca Juga Jenis Jenis Beton dan Kegunaannya 3. Campuran Mutu Beton K-300 Apa sebenarnya yang dimaksud dengan mutu beton K-300? Campuran beton ini memiliki tekanan sekuat 300 kilogram/m2. Dengan demikian, ini berarti rumus campuran beton yang digunakan akan cukup berbeda dari sebelumnya, dan lebih rumit lagi karena membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi. Secara singkat, SNI sudah mengeluarkan kebutuhan komposisi beton berdasarkan mutunya, di mana untuk beton mutu K-300 adalah sebagai berikut K-300 26,4 Mpa = Semen 413 kg Pasir 681 kg Kerikil kg Berdasarkan pedoman ini, SNI menganjurkan komposisi air sebanyak 215 liter untuk bisa membuat campuran yang bermutu "beton K-300". Baca juga Tabel Mutu Beton yang Harus Dipahami oleh Kontraktor Nah, apabila Anda yang ingin mengkonversikan komposisi campuran beton tersebut menjadi satuan ember, maka Anda perlu menghitung kebutuhan masing-masing material dengan mengetahui berat jenisnya. Cukup sulit untuk mengetahuinya tanpa ada data akurat dari laboratorium, namun Anda dapat menggunakan tetapan sebagai berikut Semen = kg/m3 Pasir = kg/m3 Kerikil = kg/m3 Selanjutnya, Anda tinggal membagi komposisi campuran beton dengan berat jenis masing-masing material untuk bisa mendapatkan rasio satuan ember. Berikut ini perhitungannya Semen = 413/1250 = 0,3304 Pasir = 681/1400 = 0,4864 Kerikil = 1021/1350 = 0,7563 Maka, Semen Pasir Kerikil = 0,3304 0,4864 0,7563 Semen Pasir Kerikil = 1 1,47 2,29 Untuk itu, Anda perlu mencampurkan 1 ember semen, 1,47 ember pasir bisa dibulatkan ke atas menjadi 1,5 ember, 2,29 ember kerikil bisa dibulatkan ke atas menjadi 2,3 ember, dan 215 liter air. Ada juga cara lain yang lebih cepat dalam membuat beton untuk pondasi bangunan, yaitu menggunakan decon beton instan. Penggunaannya pun mudah, material tersebut hanya cukup diaduk dengan air untuk menghasilkan campuran beton yang kuat. Campuran ini pun bisa langsung dipakai untuk membangun pondasi rumah, jadi tidak butuh waktu lama untuk memasangnya. Baca juga Pembuatan Konstruksi Tandon Air dari Beton Jadi, Anda sudah paham dengan rumus campuran beton di atas? Atau ingin menggunakan beton instan sehingga menghemat waktu pembangunan rumah? Apabila memilih pilihan kedua, langsung saja beli produk Decon Beton Instan hanya di Klopmart, e-commerce bangunan terlengkap.
Uploaded byFathoer Tusem 0% found this document useful 0 votes4K views2 pagesDescriptionbetonCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsXLSX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes4K views2 pagesAnalisa Beton 123Uploaded byFathoer Tusem DescriptionbetonFull descriptionJump to Page You are on page 1of 2Search inside document You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Laporan Tugas Akhir Perencanaan Teknis Dan Kajian Earned Value Didip Dimas L2A 002 041 Proyek Bendung Susukan Kabupaten Magelang Reni Widyastuti L2A 005 098 VII-18 Pasangan a. Pasangan batu kali 1 Pc 4Ps Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian tanah selesai. Volume pekerjaan = 564,69 m 3 Rencana waktu = 10 minggu 60 hari kerja Kebutuhan tenaga kerja m 3 = 1,0 tukang batu + 1,85 pekerja = 2,85 orang Kebutuhan tenaga kerja hari = 2,85 x 60 69 , 564 = 26,83orang Kebutuhan tenaga kerja selama 60 hari kerja = 26,83 x 60 = 1609,37 orang ~ 1610 orang b. Plesteran 1 Pc 3 Ps Volume pekerjaan = 264,66 m 3 Rencana waktu = 6 minggu 36 hari kerja Kebutuhan tenaga kerja m 3 = 0,2 tukang + 0,4 pekerja = 0,6 orang Kebutuhan tenaga kerja hari = 0,6 x 36 66 , 264 = 4,411 orang. Kebutuhan tenaga kerja selama 36 hari kerja = 4,411 x 36 = 158,8 orang ~ 159 orang c. Siaran 1 Pc 2 Ps Volume pekerjaan = 610,52 m 3 Rencana waktu = 9 minggu 54 hari kerja Kebutuhan tenaga kerja m 3 = 0,12 tukang batu + 0,36 pekerja = 0,48 orang Kebutuhan tenaga kerja hari = 0,48 x 54 52 , 610 = 5,43 orang Kebutuhan tenaga kerja selama 54 hari kerja = 5,43 x 54 = 293,05 orang ~ 293 orang d. Pekerjaan beton bertulang 1 Pc 2 Ps 3 Kr Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjan galian tanah selesai, yang dilanjutkan dengan pembuatan lantai kerja dengan campuran 1 Pc 2 Ps 3 Kr sesuai petunjuk Direksi. Kemudian dilanjutkan denagn pemasangan bekisting yang diteruskan dengan pemaangan anyaman besi tulangan, dengan jarak yang Laporan Tugas Akhir Perencanaan Teknis Dan Kajian Earned Value Didip Dimas L2A 002 041 Proyek Bendung Susukan Kabupaten Magelang Reni Widyastuti L2A 005 098 VII-19 disuaikan dengan gambar dilakukan pengecoran, diadakan pengecekan ulang apakah bekisting masih baik dan kuat serta dibuat sesuai gambar. Jarak antara besi dan bekisting diberi tahu beton dengan mutu yang sesuai dengan yang akan dicor. Setelah pengecekan dilakukan dan sesuai dengan ketentuan maka proses pengecoram dapat dilaksanakan. Beton K-300 Volume pekerjaan = 0,47 m 3 Rencana waktu = 5 minggu 30 hari kerja Kebutuhan tenaga kerjam 3 yaitu 0,5 tukang, 1,5 pekerja, sehingga berjumlah 2 orang. Kebutuhan tenaga kerjahari = 2 x 30 47 , = 0,03 orang Kebutuhan tenaga kerja selama 30 hari kerja = 0,03 x 30 = 0,93 ~ 3 orang e. Pekerjaan pintu sorong Kebutuhan pintu sorong dan dalam proyek ini 2 buah yang dipesan ditempat lain. Pekerjaan pintu ini dimulai bersamaan dengan dimulainya pekerjaan dilapangan, mengingat pekerjaan ini dapat dilakukan di tempat lain sehingga setelah selasai dapat dingkut ke lokasi proyek dan dipasang pada tempatnya. Rencana pemasangan untuk 2 buah pintu selama 1 minggu 7 hari kerja dibutuhkan 3 orang tenaga kerjahari Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan selama 7 hari kerja = 3 x 7 = 21 orang f. Pembuatan peil skala
RumahCom – Dak beton adalah komponen konstruksi beton atau panel lantai yang terbuat dari cor beton. Dalam proses pembangunan hunian, dak beton berfungsi untuk membatasi lantai, membelah bangunan bertingkat secara horizontal dan menambah lantai. Untuk membangun dak beton dibutuhkan cor beton atau beton cair siap guna. Sampai sini Anda tentu penasaran berapa material yang dibutuhkan dan bagaimana cara menghitung cor beton per m3? Melalui artikel ini, berikut poin-poin pembahasan seputar cor beton yang akan Anda dapatkan Cara Menghitung Cor Beton per m3Perhitungan Biaya Membangun Dak BetonTips Membuat Cor Beton yang Baik 3 Cara Menghitung Luas Bangunan Tepat dan MudahTemukan cara menghitung luas bangunan yang mudah di sini! Cara Menghitung Cor Beton per m3 Sebagian pekerja konstruksi memilih membuat adonan manual dengan alasan lebih presisi. Foto iStock – Chaiyaporn144 Takaran cor beton yang tepat sangat penting agar hasil struktur bangunan bisa kuat, kokoh, dan tahan lama. Untuk memudahkan, saat ini telah tersedia campuran cor beton jadi siap pakai yang praktis dan cukup ditambahkan air. Namun sebagian pekerja konstruksi memilih membuat adonan manual dengan alasan lebih presisi. Adapun untuk menghasilkan campuran beton yang kuat Anda bisa mengikuti takaran bahan campuran berikut Semen 11%Batu Koral – Agregat Split 41%Pasir Kasar 26%Air 16% Selain cara di atas, jika ingin mengubah persentase takarannya, gunakan metode perbandingan 123 dimana 1 semen 2 pasir 3 koral. Lebih lanjut, sebelum menghitung biaya cor beton, Anda harus memperhitungkan rincian kebutuhan bahan bangunannya dengan cara berikut 1. Cara Hitung Kebutuhan Dak Beton Contoh penggambaran kali ini Anda akan mengecor dak beton berukuran 6 x 13 meter, ketebalan dak 12 cm menggunakan besi 10 mm dengan jarak cincin/begel 20 cm. Untuk cara menghitungnya Beton 6 m x 13 m x 0,12 m ketebalan dak = 9,36 m3Campuran semen pasir kerikil 1/6 x 9,36 m3 ÷ 0,024 = 65 sakPasir 2/6 x 9,36 m3 = 3,12 m3Kerikil 3/6 x 9,36 m3 = 4,68 m3Besi d10 cm 130 batang 2. Cara Hitung Material Cor Dari perhitungan di atas, diasumsikan kebutuhan balok berukuran 15 x 30 cm dengan tulangan pokok 6 buah besi yang diameter masing-masing 10 mm dan besi begel d8-200 diameter 8 mm dan jarak pasang 20 cm. Maka perhitungan material cornya adalah Total panjang balok 6 bh x 6 m + 3 bh x 13 m = 75 mBeton 0,15 m x 0,30 m x 75 m = 2,7 m3Semen 1/6 x 2,7 m3/0,024 = 19 sakPasir 2/6 x 2,7 m3 = 0,9 m3Kerikil 3/6 x 2,7 m3 = 1,35 m3Beli tulangan pokok d10 kalikan 6 buah x 75 m = 450 m 38 batangBesi begel d8 panjang 1 begel = 0,8 mKebutuhan begel 300m/12m = 25 batang Nah, dari cara menghitung cor beton per m3 tadi, Anda akan mendapatkan total kebutuhan untuk dak lantai beton ukuran 6 x 13 meter sebesar Semen 65 sak + 19 sak = 84 3,12 m3 + 0,9 m3 = 4,02 4,68 m3 + 1,35 m3 = 6,03 d10 130 batang + 38 batang = 168 batangBesi d8 25 batang Dalam menghitung kebutuhan dak beton Anda harus seksama dan teliti, alih-alih hemat Anda bisa over bujet jika tidak cermat dalam menghitungnya. Nah, jika Anda sedang berencana mencari lahan kosong untuk bangun rumah. Bisa cek daftar tanah dijual di kawasan Pondok Cabe di bawah Rp1 miliar berikut ini! Perhitungan Biaya Membangun Dak Beton Hitung biaya material cor beton dengan teliti dan rinci. Foto iStock – Hocus Focus Pada poin sebelumnya Anda telah mendapatkan detail kebutuhan tiap material yang akan digunakan untuk cor beton. Sekarang Anda tinggal menghitung biaya yang harus dikeluarkan dengan contoh perkiraan harga berikut Jenis MaterialKebutuhanHarga SatuanBiayaKebutuhan84 sakHarga m3Harga m3Harga batangHarga batangHarga Dari tabel perhitungan di atas, total biaya yang harus Anda keluarkan untuk cor beton ukuran 6 x 13 meter dengan ketebalan dak 12 cm, besi 10 mm, dan jarak cincin 20 cm adalah Harga tersebut hanya untuk materialnya saja belum termasuk ongkos pekerja borongan. Tips material berkualitas agar hasil cor beton tahan lama. Tips Membuat Cor Beton yang Baik Gunakan tenaga ahli dalam membuat cor beton agar hasilnya presisi. Foto iStock – Mantosh Pekerjaan cor beton bukanlah hal yang mudah sehingga diperlukan tenaga ahli untuk mengerjakannya agar mendapat hasil memuaskan. Jika Anda tertarik untuk belajar bagaimana membuat cor beton yang baik, inilah beberapa tips yang harus diperhatikan Pertama, pelajari dengan benar teknik dan trik dasar membuat cor beton agar tidak mudah desain struktur cor beton harus benar dan tidak miringJangan ragu rogoh dana lebih dalam untuk menggunakan bahan material berkualitas demi hasil terbaikSegera bersihkan sisa cor beton yang tercecer sebelum mengeras dan sulit diangkat Demikianlah pembahasan lengkap mengenai cara menghitung cor beton per m3. Semoga proses pembangunan rumah Anda lancar ya. Tonton video berikut ini untuk mengetahui komponen rumus dalam PBB! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah
2. ANALISA PEKERJAAN TANAH Penggalian 1 m3 Tanah Biasa Sedalam 1 m No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan Kembali 1 m3 Galian Dihitung dari 13 Kali dari Koefisien Pekerjaan Galian No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan 1 m3 Dengan tanah urug No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Tanah urug - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan 1 m3 base No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN base m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 3. ANALISA PEKERJAAN PONDASI A. MP1 Mob demob alat pancang No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Mob demob alat pancang M - Ongkos transpor dari TJ perak k lokasi SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - A. MP2 Material pancang 30x30 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM material pancang 30x30 M - Ongkos transpor dari TJ perak k lokasi m - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemancangan minipile sistem hammer No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM pemancangan minipile sistem hammer M - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Handling pancang beton No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Handling pancang beton M - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengelasan kepala spunpile No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Pengelasan kepala spunpile Ls - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Cutting kepala punpile No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Cutting kepala punpile Ls - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m3 Pondasi Batu Belah Campuran 1SP 5PP No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Batu belah m3 - Semen Portlan Kg - Pasir Pasang m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m3 Batu Kosong Anstamping No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Batu belah m3 - Pasir urug m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 4. ANALISA PEKERJAAN BETON Membuat 1 m3 Lantai Kerja Beton Mutu fc = 7,4 Mpa K 100, Slump 3-6 cm, WC = 0,87 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Semen Portland kg - Pasir Beton M3 - Kerikil M3 - Air Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Membuat 1 m3 Beton Mutu fc = 21,7 Mpa K 250, Slump 12 ± 2 cm, WC = 0,56 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Semen Portland kg - Pasir Beton M3 - Kerikil Maks 30mm M3 - Air Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pembesian 1 Kg Dengan Besi Polos No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Besi beton POLOS kg - Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pembesian 1 Kg Dengan Besi Ulir No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Besi beton ULIR kg - Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 Kg Jaring Kawat Baja Wiremesh No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN 1. Jaring kawat baja kg - 2. Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Pondasi, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 10 cm kg - Minyak bekisting Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Sloof, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 10 cm kg - Minyak bekisting Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Kolom, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Balok, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Lantai, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Dinding, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - Penjaga jarak Buah - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Tangga, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 5. ANALISA PEKERJAAN PASANGAN DINDING
analisa pekerjaan beton 1 2 3